Rohana kudus dan Pemikiran pemikiranya mengenai pendidikan
Rohana kudus dan Pemikiran pemikiranya mengenai pendidikan
Rohana
kudus biography
Rohana Kudus lahir di
Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, pada 20 Desember 1884 dan meninggal
pada 17 Agustus 1972 di Jakarta. Ayahnya bernama Mohamad Rasjad Maharadja
Soetan sedangkan ibunya bernama Kiam. Nama Kudus sendiri diambil dari nama
suaminya, Abdul Kudus. Rohana Kudus juga merupakan kakak tiri (saudara seayah)
dari Sutan Sjahrir. Ayahnya menikah dengan ibu Sjahrir setelah ibunya
meninggal. Rohana juga merupakan sepupu Haji Agus Salim, karena kakek Rohana
dan Agus Salim saudara kandung . Beliau juga memiliki keponakanseorang
penyair terkenal yaitu Chairil Anwar.
Isi isi pemikirannya mengenai pendidikan
Rohana
Kudus anggap penting pendidikan bagi perempuan Perjuangan yang
dilakukan oleh Rohana Kudus bukanlah untuk menentang kodarat sebagai seorang
perempuan Namun dengan bijak Rohana menjelaskan “Perputaran zaman tidak akan
pernah membuat perempuan menyamai laki-laki. Perempuan tetaplah perempuan
dengan segala kemampuan dan kewajibanya. Yang harus berubah adalah perempuan
harus mendapat pendidikan dan perlakukan yang lebih baik. Perempuan harus sehat
jasmani dan rohani, berakhlak dan berbudi pekerti luhur, taat beribadah yang
kesemuanya hanya akan terpenuhi dengan mempunyai ilmu pengetahuan”. Emansipasi
yang ditawarkan dan dilakukan Rohana tidak menuntut persamaan hak perempuan
dengan laki-laki namun lebih kepada pengukuhan fungsi alamiah perempuan itu
sendiri secara kodratnya. Untuk dapat berfungsi sebagai perempuan sejati
sebagaimana mestinya juga butuh ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk itulah
diperlukannya pendidikan untuk perempuan. Roehana Koeddoes adalah pelopor
pergerakan perempuan Minangkabau dengan cara memperluas akses pendidikan bagi
kaum perempuan. Ia juga mendirikan sekolah keterampilan perempuan bernama
Roehana School di Bukittinggi pada tahun 1917. Kecintaan Roehana akan
pendidikan telah mendorongnya untuk mengajarkan baca-tulis kepada teman[1]temannya
dan juga anak-anak dan remaja di Simpang Tonang, Talu Pasaman di saat ia masih
berumur 8 tahun (tahun 1892). Adat istiadat yang berkembang saat itu di
masyarakat menganggap perempuan bersekolah seperti laki-laki sebagai tindakan
yang tidak lazim. Hal inilah yang menyebabkan meskipun Roehana adalah anak
seorang hoofdjaksa, ia sama sekali tidak dapat masuk sekolah. Kepandaiannya
dalam tulis baca ia dapatkan dari ayah dan saudara[1]saudaranya di rumah. Secara otodidak Roehana
berhasil mengasah dirinya tidak hanya mampu baca-tulis huruf Latin, Arab,
Arab-Melayu dan berhitung, namun juga mampu berbahasa Belanda. Sebuah
pencapaian luar biasa dari seseorang yang sama sekali tidak pernah menginjakkan
kakinya di sekolah formal.
Pandangan saya terhadap pemikirannya pada
pendidikan saat ini
Yaitu rohana kudus adalah seorang
perempuan yg multitalenta dan juga seorang pahlawan emansipasi wanita. Ia
mendirikan sekolah keterampilan menjahit dari karena terbiasa ia juga bisa
mengusai bahasa arab, latin dan arab melayu. Atas jasa-jasanya beliau yang
begitu sempurna dan tentang pemikirannya tentang kepeduliannya pada
pendidikan perempuan dan juga tentang juga tentang landasan baginya untuk
mengajar dan memajukan kaum perempuan. Dan saya suka Semangat Rohana sebagai insan pers tidak pernah surut,
serupa halnya dengan keinginan untuk memajukan perempuan dan pada saat
covid seperti ini kita juga harus tetap belajar kita bisa mencontoh semangat
yang tak kunjung surut rohana kudus dalam memajukan pendidikan perempuan di
indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Yuliana, I. K. (2015). Perjuangan Rohana Kudus dalam emansipasi perempuan di Tanah Minang tahun
1884-1972 (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).
Jayudha, I. A., Darmawan, W., & Wiyanarti,
E. PENDIDIKAN BAGI PEREMPUAN INDONESIA: PERJUANGAN RADEN DEWI SARTIKA DAN SITI
ROHANA KUDUS (1904-1928). FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah, 9(2), 161-174.
SAID, Y. D. R. PENDIDIKAN UNTUK PEREMPUAN DI
MINANGKABAU: ROHANA KUDUS, RAHMAH EL.
Nama: Rian Adi Saputra
Npm : 202114500192
Komentar
Posting Komentar